Pelaihari, mediapublik.net
Itulah yang dirasakan sekelompok Dinas Pariwisata Tanah Laut Sabtu (27/7) dipandu Sekretaris Gerakan Hijau Peduli Bekantan Tanah Laut (GAHIPBTA) Khumaini dengan lincahnya membawa mereka menyusuri Sungai Panjaratan menuju area hutan Bekantan.
Dengan dua perahu kecil bermotor dengan kecepatan sedang menempuh perjalanan 25 menit meski ada terhenti perahu tersebut untuk keinginan melihat sekelompok bekantan dengan berbagai aksinya duduk sambil makan berlarian melompat dari pohon ke pohon seperti terbang, itu membuat sang pengunjung larut dalam gembira sehingga itu jadi penawar stress.
Gemercik air yang dibelah oleh perahu motor, berisik suara motor sambil melihat pemandangan alami disekitarnya kesegaran alam tanpa volusi menjadi keunikan sendiri dalam ekplorasi jiwa raga menjadi bugar.
Menurut Khumaini, potensi wisata satwa langka Bekantan yang dilindungi oleh Undang Undang dan Pergub. Kalsel ini, susur sungai Panjaratan sudah dikunjungi wisatawan mancanegara, meski belum menjadi objek wisata prioritas bagi Pemkab Tala.
Meski demikian Kami bersama Pengurus GAHIPBTA dibawah Badan Hukum Yayasan Bakti Insan Borneo Optimis pada waktunya Ekowisata Panjaratan Bekantan akan menjadi model wisata unik yang akan banyak dikunjungi oleh masyarakat Dunia, tutur Khumayni
Abdi Fithria, Dosen Fakultas
Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru meyakini Desa
Panjaratan bakal menjadi desa wisata andalan Tanah Laut jika pemkab. dan warga
setempat bekerja sama.
Apalagi Warga dapat meningkatkan
kemampuan diri untuk bisa berkomunikasi bahasa Inggris sehingga memudahkan
turis manca Negara ingin mengetahui
lebih banyak tentang Panjaratan Tanah Laut, tegas Firdaus Ketua Yayasan YABIBO.
(MPKum)
.