mediapublik.net, Pelaihari
Pendidikan di masa pandemi covid-19 menjadi problema dalam pendidikan sekolah, baik bagi siswa maupun pihak sekolah Guru sebagai pendidik, tak hanya itu bahkan orang tuapun dibuat repot untuk melakukan pendampingan kepada anaknya dalam belajar karena terbatasnya kemampuan dalam pendididkan.
Plt. Kepala Dinas Penididkan Pemkab. Tanah Laut (Tala) Jamaluddin, M.Pd saat ditemui mediapublik.net diruang kerjanya Dinas Pendidikan Tala minggu lalu mengemukakan , sekolah sebagai tempat pendidikan yang harus dijalankan saat ini utama adalah proses pembelajaran jarak jauh itu dalam artian bagi mereka yang bisa melaksanakan secara daring.
Namun bagi mereka yang tidak bisa melaksanakan daring ya secara offline – luring yakni sekolah-sekolah yang melaksanakan secara daring itu tanpa harus ke sekolahan sama sekali tapi kalau mereka yang secara luring secara offline mereka ada yang diatur berdasarkan waktu.
Dalam seminggu masuk hanya untuk mengambil tugas dan mengantar hasil pekerjaan mereka di rumah jadi itu teknisnya hanya seminggu sekali siswa berhadir kesekolah. Tapi tak menutup kemungkinan lebih , itu tergantung masing-masing kebijakan di sekolah.
Kemudian kalau pembelajaran secara tatap muka, itu tidak bisa dilakukan meskipun kehadiran dibagi berdasarkan persentasi , itu sejalan dengan keinginan Bupati Tala yang tidak menginginkan ada kegiatan tatap muka sesuai dengan petunjuk pemerintah pusat.
Walaupun terakhir ini dari pemerintah pusat ada keinginan untuk membuka kembali sekolah-sekolah khusus namun untuk daerah kita belum berani untuk melaksanakan itu, pertimbangannya gambaran kondisi di daerah kita trend penyebaran copid 19 itu masih terlampau tinggi.
Untuk itu dikhawatirkan Jangan sampai kita di sekolah-sekolah itu justru menjadi Cluster Cluster baru penyebaran covid-19 .
Itulah barangkali apa yang menjadi gambaran umum untuk kebijakan pendidikan di Kabupaten Tanah Laut, ujar Jamaluddin.(MP).