mediapublik.net, Pelaihari
Menindak lanjuti informasi cluster Pasar Antasari yang pernah beraktivitas di Pasar Hasan Basri beberapa waktu lalu, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tanah Laut bersama Tenaga Medis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut melakukan Rapidtes langsung ke Pasar Hasan Basri yang berada di depan SMP Negeri 1 Pelaihari.
Para pembeli, pedagang dan para sopir angkutan yang beraktifitas di Pasar Hasan Basri menyambut baik dan mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Daerah melalui Gugus Tugas Covid-19 Tanah Laut dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan turun langsung untuk melaksanakan Rapidtes di tempat.
Juru Bicara Covid-19 Tanah Laut Antonius Jaka di sela sela kegiatan kepada Diskominfo pecan lalu mengatakan pelaksanaan Rapidtes ini dalam rangka mengscrenning awal para pedagang dan sopir angkutan yang pernah kontak dan pulang pergi Banjarmasin Pelaihari atau Tanah Bumbu dan Banjarbaru.
Hal ini dilakukan juga guna pemetaan, seandainya ada yang hasil Rapidtesnya reaktif akan langsung ditindaklanjuti dan ditelusuri riwayat perjalanannya. Orang yang Rapidtesnya reaktif akan didata lengkap dan orang tersebut pada sore ini juga akan langsung dibawa ke Fasilitas Khusus di Eks RSUD H. Boejasin, ujar Jaka.
300 rapidtes yang disiapkan, baru sebanyak 159 buah yang terpakai, mengingat waktu dan antrian yang terlihat panjang yang bisa membuat kerumunan sehingga sisanya akan dilaksanakan secara bertahap.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Perdagangan Kabupaten Tanah Laut H Syahrian Nurdin membuka kegiatan ini dengan memberikan himbauan melalui pengeras suara kepada para pedagang dan sopir angkutan bahwa sore ini akan dilakukan Rapidtes. Selanjutnya Asisten Bidang Pemerintahan Bambang Kusudarisman pemandu kegiatan dengan memanggil satu persatu para pedagang dan sopir untuk dilakukan Rapidtes.
Dari 159 orang yang sudah dilakukan Rapidtes pada kegiatan di pasar Hasan Basri ini, hasilnya 1 orang reaktif yaitu berinisial M dengan alamat di Kecamatan Pelaihari. M selanjutnya langsung dibawa ke Fsilitas Khusus di Eks RSUD H. Boejasin untuk dilakukan karantina dan pemeriksaan lebih lanjut atau Swabtes.
Awalnya warga berinisial M tersebut menolak untuk dibawa ke Fasilitas Khusus dengan alasan belum ada persiapan dan berharap diberi waktu untuk persiapan sebelum dibawa ke Fasilitas Khusus, namun setelah Tim Gugus Tugas memberikan pengertian dan arahan akhirnya warga tersebut mau dibawa dengan mobil Ambulance PMI menuju Fasilitas Khusus di Eks RSUD H. Boejasin.
Petugas juga menyampaikan melalui pengeras suara bahwa hasil dari Rapidtes ini hanya screning awal bukan menyatakan orang tersebut terpapar Virus Corona. Hasil reaktif Rafidtes akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Swabtes untuk memastikan positif atau negatifnya orang tersebut terkonfirmasi Covid-19. (MP/Diskominfo Tanah Laut)