Dana CSR Bekantan digunakan Untuk Rescue, penanaman mangrove dan Pariwisata

mediapublik.net,  Banjarmasin

Populasi bekantan  di Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini  ada 2000 an dari jumlah 5000 di tahun 2019 tapi dalam alam konservasi perkembangannya sudah mengalami  tren peningkatan .

Tunjuk saja ada kawasan Bekantan yang dalam pengembangan di Pulau Curiak adalah salah row model diluar kawasan konservasi bekantan. Kini SBI  mencoba terus mengembangkannya dan didalam perjalanannya ternyata kehidupan bekantan itu bisa selaras dengan lingkungannya.

Karenanya kita ingin mendukung kehidupan bekantan itu sebagai model dan berharap bisa dikembangakan di Kalsel lainnya yang diketahui sudah bergerak komunitas bekantan Di Sungai Panjaratan Pelaiahari Tala, sungai Rutas Tapin ini sangat berharap mata rantai ini semakin besar.

Kita tak hanya perduli dengan Bekantan tapi juga menyelamatkan kehidupan lainnya termasuk kita sendiri.

Ketika disinggung untuk apa bantuan dana CSR tersebut dimanfaatkan, menurut Wanita berkacamata ini adalah untuk mendukung perkembangan Bekantan yang berada dalam rescue membutuhkan pertolongan untuk hidup sehat.

Tak hanya itu juga diperuntukkan  upaya  penanaman mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau., ditatgetkan dari 7500 hingga mencapai 10 000 batang.

Dengan meningkatkan mangrup tak hanya mendukung untuk kehidupan bekantan tapi juga membantu nelayan dimana ikan disekitar pohonan tersebut akan meningkat populasinya dan itu berdampak pada penghasilan  nelayan semakin meningkat.

Mendukung program masyarakat dan pariwisata  usaha membentuk kelompok masyarakat, dengan mendirikan Rumah Lanting juga mendukung program wisata.

Amalia berharap  mengantisipasi kebakaran demi penyelamatan bekanta agar pemerintah dapat membentuk satgas penyelamatan hutan mmbantu program pemerintah dalan Karhutla hususnya dalam projek SBI Kalsel, tuturnya.(Daus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *