Ratusan Pendemo yang tergabung dalam ALFI-APTRINDO lakukan aksi tuntut kejelasan dapatkan BBM

mediapublik.net, Banjarmasin.

Ratusan sopir truk angkutan yang tergabung dalam Asosiasi logistik dan forwader indonesia  (ALFl ) & DPD APTRINDO Kalimantan Selatan (Kalsel)  melaksanakan aksi demo berorasi di pelabuhan Trisakti Banjarmasin dilanjutkan ke Pertamina.

Tak hanya itu sasaran aksi disasar lagi ke depam  kantor Walikota, Kantor Pertamina  yang berakhir pada kantor DPRD kota Banjarmasin. Prov. KalSel Kamis ( 28/7/2022 ) .

Kedua Asosiasi ini dalam orasinya menuntut kejelasan dalam mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang selama ini mereka anggap masih kesulitan sehubungan dengan adanya ke langkaan pembelian bahan bakar bio solar  di beberapa SPBU  di kota Banjarmasin  di jalan Lingkar Selatan.dalam beberapa tahun ini  yang mengakibatkan pendistribusian barang ke konsumen  selalu mengalami keterlambatan.

Kami menuntut masalah BBM yang sudah dua tahun ini tidak ada kejelasan. Para anggota Asosiasi kami jasa pengangkut transportasi (JPT) tidak dapat BBM sesuai yg diperlukan, kecuali harus antri 3 sampai 4 hari.ucap Saut Nathan Samosir yang juga anggota Dewan kota Banjarmasin ini.

Samosir menekankan  salah satu aspirasinya mencabut subsidi BBM jenis solar agar saat pembelian BBM tidak mengalami kesulitan.

Selama ini kami tidak menikmati subsidi BBM dan harus mengantri 3 sampai 4 hari yang dapatnya  hanya 130 liter solar.itu tidak mencukupi kalau PP keluar provinsi dan harus membeli di luaran dengan harga 12 atau 13 ribu perliter .maka dr itu cabut. Saja subsidinya ujar Saut Nathan Samosir selaku ketua ALFl Kalsel

Dengan lantang laki laki  berkacamata ini berucap pihaknya yg tergabung Di JPT meminta agar solar bersubsidi  di cabut saja atau di hapuskan walaupun mahal tapi kita tidak antri untuk mendapatkannya.

Dalam aksi ini jumlah armada yang di kerahkan mengikuti gerakan damai suarakan aspirasi mudah dapat BBM sebanyak 50 unit  untuk truk besar sedang maupun kecil sedangkan masa yang berorasi hari ini kurang lebih sekitar 300 orang. (MHD)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *